Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Asosiasi peternak ayam yang ada di Jawa Tengah dan mengeluhkan anjloknya harga, sampai dengan saat ini belum menemui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Padahal, asosiasi peternak ayam itu sudah diberi waktu untuk membahas persoalan anjloknya harga ayam.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan asosiasi peternak ayam di Jateng itu ditunggu kehadirannya, untuk bisa diajak rembugan terkait persoalan anjloknya harga ayam dan dicari solusinya. Karena, keluhan peternak ayam itu adalah jatuhnya harga ayam hidup tapi mahal di tingkat konsumen.
Menurutnya, pemprov siap memfasilitasi para peternak ayam terkait persoalan yang dihadapi. Mulai dari pengurangan stok ayam hidup dan dibagi-bagikan ke masyarakat, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Ganjar menjelaskan, para peternak ayam ini setidaknya bisa diajak berkomunikasi untuk segera mengatasi persoalan tersebut.
"Saya masih menunggu sebenarnya, kok belum ada asosiasi yang ketemu ya. Padahal, kemarin sudah janjian untuk ketemu. Sehingga, saya ngecek untuk bicara itu dan kemarin kementerian sudah ngajak rapat di Jakarta untuk memberikan data detil kondisi harga-harga itu. Termasuk, penyebabnya apa. Sehingga, ada tiga kelompok sebenarnya. Kelompok pertama adalah peternak yang berhubungan langsung dengan pabrik besar, dan kedua ini separuh-separuh ada yang dibantu dan tidak dibantu. Yang terpengaruh adalah beli benih sendiri, pakan sendiri dan jual sendiri," kata Ganjar, Rabu (3/7).
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, untuk jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng juga diminta mendata jumlah peternak ayam. Baik yang skala besar, maupun skala kecil di tingkat kabupaten/kota se-Jateng.
"Dengan tertib pendataan inilah, maka pemerintah bisa membuat kebijakan terkait persoalan mereka," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, asosiasi peternak ayam di Jateng melakukan pembagian ayam gratis kepada masyarakat sebanyak 27 ribu ekor. Ribuan ekor ayam itu dibagi kepada warga di Kota Semarang dan Kota Surakarta. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar