Presiden Joko Widodo (kanan) dan Prabowo Subianto berjabat tangan di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7). |
Semarang-Pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulu Jakarta Selatan pada Sabtu (13/7) kemarin, akan membawa suasana yang adem bagi bangsa Indonesia. Bahkan, pertemuan itu digadang-gadang akan menyatukan kembali seluruh pendukung keduanya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo itu, juga bisa diikuti para pendukungnya. Baik yang disebut Cebong maupun Kampret.
Menurutnya, bertemunya Jokowi dengan Prabowo itu sudah cukup lama dinantikan masyarakat setelah berakhirnya gelaran pemilihan presiden (Pilpres).
Ganjar menjelaskan, upaya yang dilakukan Jokowi dengan Prabowo patut diberi pujian. Sebab, pertemuan keduanya dilakukan di tempat umum dan bisa dilihat semua orang.
"Sesuatu yang sebenarnya masyarakat Indonesia menunggu. Jadi, pertemuan di stasiun itu menurut saya bagus dan keren. Mudah-mudahan, ini bisa kita sambut. Mulai titik ini dan seterusnya, kita kembali bersatu membangun bangsa. Saya berpesan saja kepada para pendukung, mari kita terima dengan lapang dada. Jangan ada nyinyir antara satu dengan yang lain. Apapun namanya, kedua pemimpin kita sudah bertemua dan saya kira ini yang dirindukan," kata Ganjar, Minggu (14/7).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan bertemumya Jokowi dengan Prabowo diharapkan juga bisa mengakhiri perseteruan di antara para pendukungnya. Termasuk, menjadi jawaban dari rencana rekonsiliasi yang belakangan santer diberitakan.
"Indonesia adalah negara besar, dan perlu dikelola kelompok-kelompok lain juga. Meskipun otoritas penuh pada presiden, dan presiden bisa berkomunikasi dengan baik. Jika itu bisa membuat Indonesia lebih maju, kenapa tidak," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar