Gubernur Ganjar Pranowo meminta penanganan enceng gondok di Rawa Pening ditangani secara serius. |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah bersama pihak-pihak terkait, terus berupaya menyelesaikan persoalan hama enceng gondok di Rawa Pening, Kabupaten Semarang. Sehingga, waduk Rawa Pening bisa dioptimalkan sumber dayanya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan penanganan hama enceng gondok harus diselesaikan hingga ke hulu, dan bisa perlu melibatkan personel Batalyon Zipur Ambaraqa untuk penanganan enceng gondok. Mulai dari pengelolaan enceng gondok, dan pengerukan sedimentasi sampai ke hulu.
Menurutnya, jika Rawa Pening bebas dari enceng gondok akan tergarap dari beragam sisi. Baik pariwisatanya, perikanannya, pengairannya dan juga air minum.
Ganjar menjelaskan, Rawa Pening sebenarnya punya potensi pariwisata dan usaha perikanan yang cukup besar. Bila persoalan enceng gondok tidak segera tertangani dan sedimentasi tidak terkendali, maka manfaat dari Rawa Pening tidak bisa didapatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Karena setiap satu minggu itu satu meter persegi tumbuh. Ngeri, dan itu serius. Karena di hulunya itu ya sedimentasi tinggi, dan penggunaan pestisida tinggi. Jadinya, subur. Rencananya sudah kita siapkan, tinggal kita menyiapkan mulai aksi dari mana. Ini memang complicated, artinya secara holistik kita mesti menyelesaikan itu," kata Ganjar belum lama ini.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, Rawa Pening masuk dalam daftar 15 danau kritis di Indonesia yang perlu mendapat penanganan segera. Sebab, setiap tahunnya terjadi pendangkalan setinggi 42 sentimeter.
"Dulu pada tahun 90an, Rawa Pening seperti mangkok. Sekarang ini menyusut seperti piring, dan kehilangan air sebanyak 15 juta kubik setiap tiga bulan," jelasnya.
Diketahui, sebelum 1990, Rawa Pening memiliki kedalaman sekira 15 meter dan luas 2.667 hektare meliputi Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang dan Banyubiru di Kabupaten Semarang. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar