Cawapres KH Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada media usai menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Halal Bihalal di Hotel Po Semarang, Rabu (19/6). |
Semarang-Dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, seluruh elemen masyarakat harus bisa memahami kesepakatan yang telah dibuat para pendiri bangsa terdahulu. Pernyataan itu dikatakan Cawapres terpilih Ma'ruf Amin ketika menghadiri Halaqoh Kebangsaan dan Halal Bihalal di Hotel Po Semarang, Rabu (19/6).
Kiai Ma'ruf Amin mengatakan dengan saling memahami dan menghormati satu sama lain, maka tidak akan ada kegaduhan yang bisa menimbulkan keretakan persatuan.
Menurutnya, persoalan sengketa Pemilu 2019 yang saat ini berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) harus dihormati semua pihak. Termasuk, ada persoalan yang menyangkut dirinya di dua perbankan syariah milik BUMN itu.
Namun demikian, jelas Kiai Ma'ruf, yang terpenting saat ini adalah bagaimana upaya seluruh elemen bangsa terutama umat Islam bisa menerapkan konsep moderat.
"Untuk memerkuat peran ulama, dalam rangka merawat bangsa dan negara. Kita sebagai bangsa, khususnya umat Islam supaya menganut paham moderat bukan paham yang radikal dan intoleran. Sehingga, akan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan. Ini adalah tugas para ulama untuk mengutamakan Islam moderat," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut Kiai Ma'ruf menjelaskan, sengketa pemilu di MK diharapkan bisa berjalan lancar dan mengeluarkan hasil yang memuaskan bagi semua pihak.
"Kita tunggu dan kita taati azas yang berlaku. Saat ini sudah masuk pada sengketa pemilu di MK, dan kita patuhi aturan yang berlaku. Jangan diselesaikan di jalanan," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, dalam sidang pleno rekapitulasi KPU RI pada 21 Mei 2019 menetapkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Pasangan tersebut memeroleh 85.607.362 suara sah, atau 55,5 persen dari total suara sah nasional sebanyak 154.257.601 suara. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar