Gubernur Ganjar Pranowo memantau ketersediaan pangan di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang. |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah kebutuhan pokok, hingga menjelang Lebaran tiba. Dari hasil pantauan itu, masih ditemukan adanya bahan makanan yang mengandung Formalin dan pewarna tekstil di pasar-pasar tradisional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan Jateng Arif Sambodo mengatakan pihaknya masih menemukan ada sejumlah produk tidak layak konsumsi, yang diduga mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan manusia. Di antaranya adalah mi basah dan ikan teri, yang diduga mengandung Formalin.
Menurutnya, peredaran produk makanan yang tidak layak konsumsi itu masih sering ditemukan ketika mendekati hari raya keagamaan dan kebanyakan di pasar-pasar tradisional.
"Tapi di pasar tradisional yang saya temui itu bakmi mengandung Formalin, kemudian juga ada ikan teri yang mengandung Formalin. Serta, makanan-makanan kecil yang menggunakan pewarna. Sehingga, ke depan saya perlu menelusuri distributornya siapa untuk diingatkan juga jangan menggunakan bahan-bahan berbahaya," kata Arif, Senin (27/5).
Arif lebih lanjut menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan instansi dan lembaga lain terkait dengan pengawasan bahan makanan yang akan dikonsumsi masyarakat.
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, dari hasil pantauan langsung dirinya ke beberapa pasar tradisional di Jateng kebutuhan masih aman dan harga stabil. Misalnya di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, sejumlah kebutuhan pokok yang saat hari raya harganya naik sekarang sudah turun dan stabil.
"Saya senang, harga kebutuhan pokok masih stabil. Dan bawang putih yang harganya sempat gila-gilaan, sekarang sudah turun karena impornya masuk," ucap Ganjar.
Ganjar juga meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng untuk terus memantau pergerakan harga menjelang Lebaran. Sehingga, masyarakat bisa merayakan Lebaran dengan suka cita. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar