Gubernur Ganjar Pranowo saat memberikan suaranya di TPS 1 Gajah mungkur Kota Semarang |
Semarang-Kegagalan seorang calon anggota legislatif (caleg) dan berujung pada depresi tinggi hingga berakhir di rumah sakit jiwa (RSJ), belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, yang menyebut gejala gangguan jiwa bisa muncul kapan saja dengan beragam latar belakang.
Yulianto menjelaskan, gangguan jiwa bisa berupa gelisah, putus asa, sedih berlebih hingga marah-marah. Gejala-gejala itu merupakan umum yang bisa muncul pada pasien gangguan jiwa.
Namun, lanjut Yulianto, pihaknya belum pernah mendapatkan data ilmiah yang menyebutkan hubungan kegagalan caleg di pemilu dengan gangguan jiwa dan dirujuk ke RSJ.
"Kita selama ini belum punya basis data yang signifikan, apakah ada hubungan antara pemilu legislatif dengan peningkatan kasus gangguan jiwa. Kita belum punya data yang bisa dilihat ada hubungan yang signifikan atau tidak begitu. Belum ada korelasinya. Selama ini kan cuma rumor-rumor, ada ini karena gagal nyalon terus stres," kata Yulianto saat membuka diskusi penanganan bencana kesehatan di Hotel Harris Semarang, Selasa (23/4) malam.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, bagi para caleg yang memang membutuhkan pendampingan psikologi pascapemilu bisa mendatangi pelayanan kesehatan di kabupaten/kota se-Jateng. Mulai dari puskesmas, hingga rumah sakit daerah milik kabupaten/kota yang menyediakan dokter jiwa atau tenaga psikiater. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar