Ketua MWA Undip Hadad Muliaman (kiri) mengukuhkan Yos Yohan Utama sebagai Rektor Undip yang baru. |
Semarang-Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat, Universitas Diponegoro melakukan dan menyiapkan berbagai hal untuk mewujudkan Undip berkelas dunia atau world class university. Dengan Undip menjadi world class university yang berbasis entrepreneural university, maka akan menjadi kiblat dan acuan perabadan bagi universitas-universitas lain di dunia.
Rektor Undip Yos Yohan Utama mengatakan mimpi Undip menjadi universitas berkelas dunia bukan hal yang berlebihan, karena sejauh ini arah penelitian dan pemikiran tetap konsisten pada ciri dan kekhasan Undip memegang kearifan lokal. Sehingga, untuk mewujudkannya diperlukan pengembangan kampus Undip jangka panjang hingga 2039 mendatang.
Menurutnya, Undip akan berupaya menyelenggarakan universitas yang lebih profesional dan bertanggung jawab.
Yos Yohan menjelaskan, perancangan yang dikelola Badan Perencanaan dan Pengembangan Undip sudah diukur berdasarkan standar yang ditetapkan. Sehingga, untuk memerkuat posisi Undip berkelas dunia harus diperhatikan sejumlah aspek. Di antaranya fakultas internasional, mahasiswa internasional dan reputasi akademik.
"Untuk persiapan ketika mau menuju world class university, saat ini Undip sudah mulai menyiapkannya. Tapi saat ini, posisi Undip masih di atas peringkat 500. Kita berusaha masuk ke 500 itu, dan upaya itu dilakukan dengan beberapa hal. Mulai dari perbaikan infrastruktur, sistem dan kebijakannya. Inilah modal kami, untuk menuju world class university dan hal itu harus sudah selesai. Jadi, ketika berada di peringkat 100-200, seluruh perangkat dan sistem sudah siap," kata Yos Yohan, kemarin.
Lebih lanjut Yos Yohan menjelaskan, pencapaian Undip sebagai universitas berkelas dunia dalam beberapa hal telah tercapai. Di antaranya jumlah profesor, lektor kepala, jumlah mahasiswa asing dan jumlah publikasi per dosen.
"Untuk menjawab tantangan menembus 500 besar universitas berkelas dunia, kita terus kebut ketersediaan infrastruktur pendukungnya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar