Kenalkan Wisata Budaya, Dinporapar Jateng Ajak 10 Wisatawan Asing Berkeliling Pantura Timur

Wisatawan asing dan jurnalis yang diajak Dinporapar Jateng saat ber-
kunjung ke Pantai Karangjahe, Lasem, Rembang.

Semarang-Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Jawa Tengah mengajak 10 wisatawan mancanegara, mengunjungi sejumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Rembang, Pati dan Kudus belum lama ini. Di antaranya berkunjung ke Kelenteng Cu An Kiong di Lasem dan Museum Kartini di Rembang, menjelajah Agrowisata Jolong di Pati dan mengunjungi Masjid Menara serta Museum Jenang dan Museum Kretek di Kudus.

Kepala Seksi Pengembangan Pasar Dinporapar Jateng Tanti Apriani mengatakan provinsi ini menyimpan banyak potensi wisata yang bisa dijual ke wisatawan mancanegara, terutama wisata alam dan budayanya.

Guna menarik wisatawan mancanegara datang berkunjung ke provinsi ini, jelas Tanti, diperlukan adanya inovasi di dalam mengemas wisata budaya atau heritage.

Wisatawan asal Polandia mengamati kain batik tulis
yang dipajang di Omah Merah, Lasem, Rembang.

Menurutnya, wisatawan mancanegara lebih menyukai budaya lokal yang ada di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Tanti menjelaskan, upaya yang bisa dilakukan dengan memerbanyak atraksi budaya dan seni yang bisa dinikmati wisatawan asing. Sebab, jika hanya mengajak wisatawan asing dan melihat ala kadarnya dikhawatirkan tidak akan datang lagi.

"Artinya, kita beri dukungan ke mereka mungkin kesenian-kesenian yang perlu ditampilkan di situ agar lebih menyemarakkan beberapa potensi yang ada di situ. Kita dorong para pelaku wisata ini segmennya yang dijual, karena ini wisatawan yang kami bawa kebanyakan dari luar Asia. Rata-rata yang luar Asia itu lebih kenanya pada segmen budaya, heritage. Mereka punya atensi yang tinggi," kata Tanti ketika mengajak wisatawan asing mengunjungi Rembang hingga Kudus, kemarin.

Lebih lanjut Tanti menjelaskan, di Jateng ada banyak seni budaya yang bisa ditonjolkan dan dijual kepada wisatawan mancanegara. Sehingga, potensi yang ada itu bisa tergarap dan dikemas lebih menarik.

"Wisatawan asing itu kebanyakan suka yang seni budaya. Makanya, tonjolkan seni budaya yang ada dan dikemas sangat menarik," pungkasnya. (K-08)