Wagub Taj Yasin mengagumi tas tangan hasil olahan pelaku UMKM di Balatkop Dinkop dan UMKM Jateng. |
Semarang-Pelaku UMKM merupakan usaha yang bisa memertahankan bisnisnya, meski terjadi krisis moneter pada 1998-1999 di Tanah Air. Sehingga, usaha kerakyatan tersebut harus mendapat pembinaan dari dinas terkait, salah satunya Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah.
Wakil Gubernur Taj Yasin mengatakan para pelaku UMKM di provinsi ini harus mendapat pelatihan keterampilan dan pemasaran produknya, sehingga bisa diterima masyarakat luas. Hal itu dikatakan Taj Yasin ketika membuka pelatihan kepada pelaku UMKM yang diadakan Dinas Koperasi dan UMKM Jateng di Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM, Senin (11/3) sore.
Taj Yasin menjelaskan, tugas dari Dinkop dan UMKM Jateng merupakan tugas berat dan harus mendapat dukungan semua pihak. Sebab, dengan melakukan pendampingan dan pelatihan manajemen usaha kepada UMKM akan membantu mengangkat kesejahteraan masyarakat Jateng.
"Sehingga nanti, tugas selanjutnya Bu Emma bagaimana memasarkan produk UMKM. Sebab, usaha yang paling baik dan efektif yang bisa berkelanjutan dan berkembang adalah UMKM," kata Taj Yasin, Senin (11/3).
Kepala Dinkop dan UMKM Jateng Emma Rachmawati menambahkan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Sampoerna Foundation itu memberi pelatihan mengenai keterampilan usaha produksi boga, kerajinan tangan dan batik.
"Kami mendapat dana alokasi khusus dari pemerintah pusat, hampir Rp6 miliar dan bisa memberi pelatihan kepada para pelaku UMKM. Kami bersama Sampoerna Foundation akan memberi pelatihan, terutama di sektor pemasarannya," jelas Emma.
Emma menjelaskan, pada 2018 kemarin sudah menggelar 44 kali pelatihan dengan menyasar pelaku UMKM di 35 kabupaten/kota berkategori daerah miskin. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar