Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triatmaja menyatakan pihaknya telah memetakan daerah rawan selama gelaran Pemilu 2019. |
Semarang-Polda Jawa Tengah memetakan ada dua daerah yang dianggap paling rawan, di masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Yaitu Kabupaten Cilacap dan Kota Surakarta. Indikasinya adalah letak geografis, pernah terjadi konflik dan angka kriminalitasnya tinggi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triatmaja mengatakan dari hasil pemetaan yang telah dilakukan jajarannya itu, dijadikan acuan strategi pengamanan Pemilu 2019. Tujuannya, agar tidak terjadi gangguan keamanan dan membuat gaduh pesta demokrasi rakyat lima tahunan.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kerawanan dan menjamin keamanan setiap tahapan di Pemilu 2019, pihaknya bekerjasama dengan Kodam IV/Diponegoro. Yakni, dengan penempatan anggota mulai dari pendistribusian logistik hingga pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS).
"Terkait dengan pengamanan pemilu, Polda Jawa Tengah sudah menggelar Operasi Mantap Brata. Polda Jawa Tengah sudah memetakan keamanan-keamanan yang ada di wilayah Jawa Tengah. Dari hasil pemetaan tadi, tentu Kepolisian Jawa Tengah melakukan strategi pengamanan daerah-daerah mana yang dirasa rawan. Polda Jawa Tengah sudah menyiapkan sekitar 35 ribu personel, terdiri dari TNI/Polri. Kalau dari polda itu ada 23 ribu personel," kata Agus, Selasa (5/3).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, untuk untuk anggota yang ditempatkan di setiap TPS mengacu pada tingkat kerawanan gangguan kewilayahannya.
"TPS yang rawan, tentu jumlah personelnya berbeda dibanding TPS aman," jelasnya.
Menurut Agus, kepolisian bersama TNI akan mengawasi setiap tahapan Pemilu 2019. Pihaknya tidak ingin kecolongan, sehingga bisa membuat gaduh situasi politik menjadi panas di Jateng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar