Pengusaha lunpia Semarang, Meliani Sugiarto menunjukkan produk keripik lunpia yang siap bersaing dengan makanan riang dari luar negeri. |
Semarang-Orang sudah mengenal lunpia oleh-oleh khas Kota Semarang itu dalam dua varian, yaitu goreng dan basah. Namun, karena tidak memakai bahan pengawet membuat lunpia tak mampu bertahan lama.
Pengusaha kuliner Kota Semarang Meliani Sugiarto mengatakan untuk bisa bersaing di pasar internasional, maka jajanan tradisional juga harus bisa diterima masyarakat dunia. Terlebih lagi, lunpia Semarang sudah mendapat pengakuan dari Unesco sebagai warisan budaya bukan benda.
Menurutnya, sebagai kuliner asli dari Kota Semarang, lunpia patut dijual hingga ke mancanegara sebagai makanan ringan dengan cita rasa nusantara.
Meliani atau akrab dipanggil Cik Meme menjelaskan, untuk bisa menjual lunpia sampai ke pasar internasional dirinya tidak berhenti berinovasi. Sehingga, lunpia bisa diterima di seluruh lapisan masyarakat di belahan dunia mana saja.
Upaya yang bisa dilakukan, jelasnya, dengan menghadirkan produk lunpia tahan lama antara 3-4 bulan tapi tidak mengubah atau memengaruhi cita rasa aslinya. Yakni, dengan mengubah bentuk lunpia yang tadinya berupa potongan besar menjadi keripik.
"Dengan cita rasa seperti itu, tetap harus kita jaga keaslian dan kemurniaan cita rasanya. Kita tidak bisa pungkiri, dominasi makanan ringan atau kering banyak dikuasai produk luar. Tidak ada salahnya dan sudah waktunya, kuliner asli Semarang tampil dengan varian baru berupa keripik. Keripik ini dipilih, karena dari sisi tradisionalnya dapat dan juga sangat disukai," kata Cik Meme, Sabtu (23/3).
Lebih lanjut Meme menjelaskan, keripik lunpia merupakan revolusi baru bagi kuliner tradional Semarang itu. Sehingga, meski berevolusi menjadi panganan ringan, namun cita rasa resep asli lunpia Semarang tetap dipertahankan.
"Ini menjadi revolusi bagi panganan tradisional kota Semarang, ya. Kalau tidak ada pembaruan dari bentuk dan olahan, saya khawatir lunpia tidak bisa mendunia seperti makanan ringan mengenyangkan lainnya," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar