Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang masih menyala di dalam Kelenteng Kong Tik Soe, Kamis (21/3). |
Semarang-Seorang pria penjaga Kelenteng Kong Tik Soe Gang Lombok menjadi korban kebakaran, Kamis (21/3) pagi tadi. Pria tersebut diketahui bernama Soetiyono alias Thio Thian Lay (82), yang setiap hari tinggal di kelenteng cagar budaya tersebut.
Selain mengakibatkan seorang penjaga kelenteng meninggal dunia karena luka bakar, petugas pemada kebakaran dari PMK Barito bernama Akas Panatas juga menjadi korban. Petugas itu tertimpa puing kelenteng yang terbakar, dan berhasil diselamatkan rekan-rekannya.
Kapolsek Semarang Tengah Kompol Adi Nugroho membenarkan adanya korban meninggal dunia, dari kejadian kebakaran Kelenteng Kong Tik Soe tersebut. Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Adi menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari tim Labfor Cabang Semarang untuk mengetahui asal api.
"Saya sudah telepon Labfor, dan nanti pihak Labfor akan datang untuk melakukan olah TKP. Nanti bisa diketahui penyebab kebakaran dari mana. Informasi kebakaran pada pukul 4.30 pagi. Korbannya satu atas nama Pak Sutiono, beliau adalah penjaga kelenteng ini," kata Adi, Kamis (21/3).
Lebih lanjut Adi menjelaskan, untuk sementara pihaknya memasang garis polisi dan melarang warga mendekat lokasi kebakaran.
Diwartakan sebelumnya, Kelenteng Kong Tik Soe di Gang Lombok terbakar. Sebanyak 12 armada mobil pemadam kebakaran dikerahkan, untuk memadamkan si jago merah.
Salah satu saksi mata kejadian, Peng Sia mengatakan kebakaran yang menghanguskan bangunan cagar budaya itu, terjadi pada pukul 04.30 pagi. Saat itu, dirinya bersama temannya, Sofian Candra sedang berada di sekitar lokasi. Awalnya, kebakaran diduga dari api pembakaran sampah di belakang kelenteng.
Namun, jelas Peng Sia, setelah diperhatikan dan didekati ada api dari dalam bangunan yang biasa digunakan sebagai penyimpan abu jenazah.
"Saya tidak tahu persis api dari mana, tapi tahunya ada asap tebal dari atas bangunan. Teman saya lihat ada api dari balik tembok yang ada lingkarannya itu, dan saya juga lihat ada korban di dalam," kata Peng Sia.
Lebih lanjut Peng Sia menjelaskan, ia dan rekannya berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Bahkan, dua alat pemadam api ringan (APAR) milik Kelenteng Tay Kak Sie dipakai untuk memadamkan api.
"Badannya saya sampai putih semua karena tidak tahu cara memakainya," ujarnya.
Sementara itu, beberapa warga yang mengetahui kejadian kebakaran itu langsung menghubungi Dinas Kebakaran Kota Semarang dan aparat Polsek Semarang Tengah.
Api baru benar-benar padam dan bisa dikuasai sekira pukul 06.00 pagi, setelah 12 mobil pemadam silih berganti melakukan pemadaman.
Diketahui, bangunan Kelenteng Kong Tik Soe merupakan rumah ibadat untuk memberi penghormatan kepada para leluhur dan didirikan pada akhir 1845. Kelenteng Kong Tik Soe masuk bangunan cagar budaya (BCG) berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 646/50 Tahun 1992 dengan urutan nomor B39. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar