Anggota Muslimat NU Kota Semarang usai mengikuti pelatihan yang di adakan GO-JEK di Hotel Fave Semarang, belum lama ini |
Semarang-Kota Semarang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Tengah, dengan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) sebesar Rp161,25 triliun pada 2017 lalu. Bahkan, Pemkot Semarang juga terus berupaya memajukan ekonomi melalui penciptaan lapangan pekerjaan, pengembangan semangat berwirausaha melalui UMKM dengan sentuhan teknologi dan inovasi.
Data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang mencatat, per 2018 jumlah pelaku UMKM sebanyak 14 ribu dan diprediksikan akan terus bertambah.
Head of Regional Corporate Affairs GO-JEK Alfianto Domy Aji mengatakan guna mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Semarang, pihaknya menggelar pelatihan GO-JEK Wirausaha yang diikuti lebih dari 150 UMKM binaan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang di Hotel Fave, baru-baru ini.
Menurutnya, program pelatihan untuk pelaku UMKM ini bertujuan menjadi peserta sebagai "UMKM Go Digital".
Alfianto menjelaskan, pihaknya memberi pemahaman tentang perencanaan bisnis hingga mengelola keuangan yang baik. Sehingga, bisa dijadikan sebagai ilmu yang fundamental dalam membangun bisnis.
"Sejak GO-JEK hadir di Semarang pada 2015 lalu, salah satu cita-cita utama kami adalah meningkatkan kapasitas sektor usaha nonformal dan pemberdayaan UMKM. Dengan semangat awal bahwa inovasi digital bisa menjadi jembatan, untuk berkembangnya ekosistem ekonomi kerakyatan," kata Alfianto dikutip dari rilis.
Alfianto lebih lanjut menjelaskan, saat ini pihaknya telah berhasil menghubungkan pengguna dengan lebih dari dua juta mitra pengemudi dan hampir 400 ribu merchant UMKM serta lebih dari 60 ribu penyedia layanan dari sektor nonformal lainnya di 204 kabupaten/kota di Indonesia dari lima negara di Asia Tenggara.
Ketua Harian IV Pimpinan Pusat Muslimat NU Siti Aniroh Slamet Effendy menambahkan, sejak 2018 Pimpinan Pusat Muslimat NU bersama GO-JEK dan GO-PAY bekerjasama untuk akselerasi ekonomi umat berbasis digital. Kerja sama tersebut tidak terbatas pada pelatihan wirausaha yang ditujukan lebih dari 30 juta anggota Muslimat NU se-Tanah Air, tetapi juga digitalisasi ekonomi di berbagai lingkungan Muslimat NU mulai dari koperasi, masjid,l dan UMKM binaan di seluruh Indonesia.
"Kami mengapresiasi kerja sama yang dilakukan bersama GO-JEK. Pimpinan Pusat Muslimat NU selama ini telah banyak mengembangkan jaringan koperasi, dan melahirkan usaha ekonomi produktif tapi masih banyak yang butuh bimbingan tentang bagaimana berbisnis yang baik," ujar Siti.
Dirinya berharap, menghadapi era digital sekarang ini seluruh anggota Muslimat NU bisa terbantu perekonomiannya dan mampu meningkatkan penguatan peran perempuan sebagai pelaku UMKM," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar