Ketua KOPI TB, Thomas Handoyo saat memberi paparan tentang aksi penanggulangan Tuberkulosis di Jawa Tengah. |
Semarang-Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) di Jawa Tengah bekerjasama Dinas Kesehatan Jateng, membantu penanggulangan Tuberkulosis (TB) di provinsi ini. Sebab, pemberantasan TB tidak dibebankan kepada Dinas Kesehatan saja.
Ketua KOPI TB, Thomas Handoyo mengatakan dibentuknya koalisi ini, karena persoalan TB masih menjadi pekerjaan rumah (PR) di Indonesia. Bahkan juga, juga menjadi permasalahan di negara-negara lainnya.
Menurutnya, KOPI TB juga punya andil untuk ikut menanggulangai TB di Jateng.
Thomas menjelaskan, organisasinya bergerak untuk menanggulangi TB lewat rencana-rencana kerja yang telah disusun untuk dijadikan pedoman bagi dokter-dokter di lapangan saat pengobatan TB. Termasuk, ketika menemukan penderita TB baru di lapangan.
Langkah-langkah yang disusun lewat rapat rutin KOPI TB ini, jelas Thomas, diketahui Dinas Kesehatan Jateng sebagai mitra kerjanya. Sehingga, upaya penanggulangan TB lewat rencana aksi di lapangan bisa berhasil.
"Kita menyusun suatu pendekatan bagi dokter-dokter di lapangan, supaya dokter itu dalam menentukan diagnosis dan pengobatan maupun tata laksana selalu tercatat dan diketahui Dinas Kesehatan atau puskesmas setempat. Jadi, dalam bentuk laporan yang baku dan kontinyu serta juga ada evaluasi dari pengobatan itu. Sehingga, pengobatan TB tidak orang per orang tapi pengobatan yang terstandar," kata Thomas di sela rapat rutin penguatan progra, KOPI TB di Hotel Aston Inn Semarang, Jumat (29/3) kemarin.
Thomas lebih lanjut menjelaskan, pengobatan terhadap penderita TB bisa dilakukan dengan pengobatan jangka pendek. Namun, penderita harus selalu diawasi langsung saat menelan obat.
"Penderita TB itu kan susah untuk diajak minum obat. Obatnya setiap hari harus diminum, ini yang diawasi diminum betul atau tidak," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar