Seorang sales perumahan sedang menjelaskan produk yang dijual ke calon konsumen di pameran Property Expo Semarang di Atrium Mal Ciputra Semarang. |
Semarang-Para pengembang perumahan di Jawa Tengah menyebut, daya beli masyarakat di awal 2019 ini mulai bangkit. Terbukti, pada awal tahun pameran perumahan mampu menjual 42 unit rumah. Capaian tersebut lebih tinggi, bila dibandingkan awal 2018 yang hanya mampu terjual 25 unit rumah saja.
Ketua Property Expo Semarang Dibya Hidayat mengatakan pada 2019 ini, tampaknya masyarakat sudah tidak bisa lagi menunda pembelian rumah. Meskipun pada 2018 kemarin, masyarakat berupaya keras untuk mengerem pembelian rumah.
Menurutnya, rumah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda dan harus segera dipenuhi. Apabila menunda pembelian rumah, maka konsumen yang merugi karena harga rumah akan semakin mahal.
Dibya menjelaskan, di awal tahun ini saja harga rumah berbagai tipe sudah mulai ada kenaikan antara 5-10 persen. Belum lagi, lokasi rumah yang ditawarkan tidak lagi mendekati pusat kota melainkan semakin menjauh.
"Kemarin di pameran pertama kan pendapatan kita hasil pamerannya lumayan bagus. Kami mengharap di pameran kedua ini akan mengarah ke tren positif lagi. Kami sangat optimistis, karena di pameran yang pertama kan trennya sangat positif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kemarin itu termasuk tinggi hasilnya," kata Dibya, Jumat (15/2).
Dibya lebih lanjut menjelaskan, untuk pameran perumahan kedua yang diadakan di Atrium Mal Ciputra mulai 14-25 Februari 2019 diharapkan juga bisa mencatatkan penjualan lebih baik lagi.
"Targetnya di pameran kedua ini bisa tembus penjualan 50 unit rumah, ya," ujarnya.
Pada pameran kedua awal 2019 ini, lanjut Dibya, diikuti 11 pengembang perumahan di Jateng. Yakni pengembang rumah komersial, dan satu pengembang apartemen. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar