Gubernur Ganjar Pranowo melihat komoditas cabai merah yang akan dijual untuk ASN Pemprov Jateng. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kartu tani yang sudah diterapkan itu, merupakan solusi paling tepat untuk mengendalikan stabilitas harga dan komoditas pertanian. Karena, dengan kartu tani itu, pemerintah ikut campur tangan dalam pengendalian harga di pasaran.
Menurutnya, kartu tani tidak hanya berbicara soal pupuk saja tapi juga merupakan data aktivitas pertanian yang ada di Jateng.
Ganjar menjelaskan, dengan kartu tani yang sudah diterima para petani di provinsi ini bisa merekam aktivitas pertanian sejak pembelian bibit hingga masa panennya. Jika data pertanian itu terekam, maka bisa dipantau dan dikontrol harganya.
"Sebenarnya kartu tani saya itu tidak hanya sekadar cerita tentang pupuk, itu cerita para petani. Hari ini baru ketahuan kan, kawan-kawan maka saya tanya anda tanam apa, di mana, kapan, komoditasnya apa. Ini untuk ngecek, sehingga nanti tiga bulan ke depan saya bisa pantau, oh ada pemupukan di sana," kata Ganjar, Selasa (15/1).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan kartu tani maka tidak ada keluhan dari petani di lapangan. Termasuk, keluhan petani cabai yang merasa harga cabainya anjlok saat panen.
"Ironisnya, ternyata banyak petani tidak tahu harga cabai di pasaran. Sehingga, mereka mau saja dibeli murah para tengkulak," jelas Ganjar.
Oleh karena itu, pemprov meminta para kelompok tani di Jateng wajib memasang aplikasi SiHaTi untuk mengetahui harga komoditas di pasaran. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar