Sarwa Pramana Kalahar BPBD Jateng |
Semarang-Status Gunung Merapi yang masih waspada sejak Ramadan 2018 kemarin, harus menjadi perhatian semua pihak untuk antisipasi jika terjadi erupsi. Terutama, Pemkab Magelang, Klaten dan Boyolali.
Keberadaan jalur evakuasi yang rusak di Kabupaten Magelang dan Klaten, harus segera dilakukan perbaikan. Sehingga, pemerintah daerah setempat tidak tinggal diam.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan perbaikan jalur evakuasi sangat mendesak, terutama yang ada di wilayah Klaten. Karena, jalur evakuasi itu dibutuhkan untuk mengungsikan warga ketika status Gunung Merapi berada pada level yang membahayakan.
Menurutnya, untuk jalur evakuasi di wilayah Klaten yang rusak meliputi Kecamatan Kemalang, Manisrenggo dan Karangnongko. Yakni ruas jalan Ngemplakseneng-Panggan dan Panggang-Balerante di sisi barat. Serta ruas jalan Surowono-Tegalmulyo dan Gorosan-Gemampir-Jiwan.
Sarwa menjelaskan, dengan jalur evakuasi yang sudah diperbaiki dan dalam kondisi baik, maka juga bisa membantu kelancaran proses evakuasi warga nantinya.
"Jalur evakuasi betul, ada yang rusak parah. Di Kabupaten Magelang itu sekitar 400 meter yang rusak, dan sudah diajukan ke provinsi. Mudah-mudahan untuk Magelang bisa diatasi APBD. Untuk Klaten pengajuannya Rp100 miliar lebih, sehingga kemarin dari provinsi saya mendengar sudah ada alokasi dana perbaikan itu. Mudah-mudahan bantuan provinsi itu untuk perbaikan jalur evakuasi di Klaten bisa diperhatikan, karena posisi waspada ini sudah memberi warning kepada pemerintah segera melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Sarwa, Sabtu (12/1).
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, apabila jalur evakuasi yang rusak belum segera dilakukan perbaikan, dikhawatirkan akan menghambat proses evakuasi saat terjadi erupsi. Sehingga, yang kondisinya rusak harus ada upaya perbaikan segera.
"Jalur evakuasi ini harus diperbaiki segera. Terutama yang di Klaten rusak karena sering dilalui truk pengangkut pasir dari galian C," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, Gunung Merapa telah puluhan kali mengalami erupsi kecil. Pada 25 Desember tahun kemarin, Merapi meluncurkan guguran lava pijar sejauh 300 meter dari puncak menuju ke hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bahkan, sejak 5-19 Desember 2018 Merapi sudah meluncurkan guguran lava pijarnya mencapai 370 ribu meter dengan laju pertumbuhan dua ribu meter kubik per hari. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar