GM Hotel Star Semarang Benk Mintosih (kanan) saat memberikan potongan tumpeng kepada salah satu karyawan di HUT ke-6 Hotel Star Semarang, kemarin. |
Semarang-Tantangan ekonomi dan dunia bisnis di 2019, diperkirakan akan semakin berat. Tidak hanya menyangkut faktor tahun politik saja, tetapi juga banyaknya pelaku usaha yang mulai melakukan penetrasi usaha dengan mengikuti perkembangkan zaman.
General Manager Hotel Star Semarang Benk Mintosih mengatakan persaingan di dunia perhotelan yang masih ketat, adalah penjualan kamar hotel dan juga ruang pertemuan. Banyaknya hotel pendatang baru, membuat "kue" pasar penjualan kamar hotel semakin menyempit.
Menurutnya, pada tahun depan, di Kota Semarang akan muncul dan buka enam hotel baru. Sehingga, persaingan penjualan kamar hotel semakin ketat.
Oleh karena itu, jelas Benk, pihaknya perlu melakukan inovasi produk layanan kepada calon tamu hotel, agar hotelnya tidak sepi dan ditinggal tamu. Salah satunya, dengan lebih aktif memasarkan kamar hotel melalui aplikasi digital dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Jujur, tantangannya banyak banget. Tantangan di 2019 itu berat. Tapi kita tidak boleh pesimis tetap harus optimis. Karena, dari beberapa pengamat telah bilang 2019 bisa survive kalau kita inovatif. Ya inovasi itu bagaimana kita memanfaatkan internet dan smartphone, kemudian menjadi alat segala macamnya," kata Benk, Kamis (13/12).
Lebih lanjut Benk menjelaskan, berkaitan dengan okupansi atau keterisian kamar hotel, sepanjang 2018 kondisinya hampir sama dengan 2017. Yakni, rerata setahun antara 52-53 persen. Namun, untuk akhir tahun, dirinya optimis okupansi bisa mencapai 70-80 persen.
"Kami banyak banyak kehilangan MICE, karena ballroom yang kita miliki kecil, hanya mampu menampung 200 tamu. Rencananya, kami akan bangun ballroom baru di belakang yang mampu menampung 600 tamu," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar