Kalahar BPBD Jateng Sarwa Pramana meminta PSDA dan PU segera turun ke lapangan, untuk membersihkan sampah yang menyumbat di saluran air setelah banjir surut. |
Semarang-Hujan deras yang mengguyur beberapa daerah di Jawa Tengah, dilaporkan terjadi bencana banjir. Tidak hanya di Kota Semarang, tapi juga di Kabupaten Demak, Grobogan dan Kendal serta di Klaten.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan curah hujan yang mengguyur di sebagian besar wilayah di provinsi ini, dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai angin kencang. Beberapa daerah yang belum siap dengan datangnya musim hujan dan langganan banjir, akan menerima dampaknya.
Menurutnya, data yang diterima sejak siang hingga petang, Senin (3/12) kemarin di Jateng, beberapa daerah dilanda banjir. Kebanyakan adalah daerah perkotaan.
Sarwa menjelaskan, banjir yang melanda kawasan perkotaan itu terjadi karena drainase atau gorong-gorong tidak baik dan penuh sampah. Hal itu juga tidak lepas dari campur tangan masyarakat, yang berperilaku membuang sampah sembarangan. Sehingga, gorong-gorong atau pintu-pintu air tersumbat tumpukan sampah.
"Pertama disebabkan karena tidak ada normalisasi drainase di perkotaan, yang kedua perilaku membuang sampah masih sembarangan. Sehingga, setiap terjadi hujan, pintu-pintu jembatan pasti penuh sampah. Ada sampah yang dibuang tidak semestinya, misalnya kasur bekas, bantal bekas, kayu dan batang bambu. Hampir di semua daerah pasti ditemukan," kata Sarwa, Selasa (4/12).
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, pemerintah daerah setempat melalui Dinas PSDA dan juga Pekerjaan Umum (PU) harus sigap setelah hujan reda dan banjir surut untuk melakukan pembersihan tumpukan sampah di saluran air atau di gorong-gorong. Sehingga, ketika hujan kembali turun dengan intensitas sedang atau lebat, minimal sudah bisa memerlancar saluran air.
"Dinas PSDA dan PU harus cepat turun pada saat selesai hujan dan banjir surut, untuk membersihkan sampah di pintu air atau gorong-gorong. Supaya, air bisa lancar kembali," ujarnya.
Sarwa juga mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat di daerah langganan banjir, agar selalu mengecek kekuatan tanggul di aliran sungai. Sehingga, kemungkinan tanggul jebol dan banjir bandang sudah bisa diantisipasi sebelum terjadi. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar