Pemprov Sebut Proyek Tol Semarang-Demak Masuk Tahap Lelang Pelaksana

Sekda Jateng Sri Puryono menyatakan, saat ini progres pembangunan
jalan tol Semarang-Demak masuk tahapan lelang pelaksana.

Semarang-Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak akan memasuki babak baru.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan saat ini, progres pembangunan jalan tol Semarang-Demak memasuki proses lelang pelaksana.

Menurutnya, proses lelang pelaksana pembangunan jalan tol Semarang-Demak akan selesai pada November 2018 ini dan segera diketahui pemenangnya.

Sekda menjelaskan, proses lelang proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak masih dalam tahapan penilaian prakualifikasi. Sebab, pendaftaran prakualifikasi sudah dibuka sejak 31 Juli 2018.

Sri Puryono menyebutkan, jika proyek jalan tol Semarang-Demak sempat dilakukan lelang proyek pada tahun kemarin. Dua konsorsium sempat mengikutinya, yaitu PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan. Saat itu, PT Waskita Toll Road sudah dinyatakan lulus prakualifikasi.

Belakangan, lanjut sekda, lelang terpaksa diulang karena lingkup pekerjaan proyek dipadukan dengan pembangunan tanggul laut.

"Nanti kan ada tol Semarang-Demak yang terakhir usulannya diadakan pergeseran. Semua, tujuannya baik bagaimana pembangunan cepat dilakukan dan masyarakat bisa menikmati pertumbuhan ekonomi yang ada. Ujung-ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan terakhir untuk tol Semarang-Demak katanya lelang pelaksana. Saya menyampaikan berdasarkan informasi kerja dari pemerintah pusat," kata Sri Puryono baru-baru ini.

Sri Puryono lebih lanjut menjelaskan, setelah dilakukan lelang ulang, juga sempat ada empat konsorsium asing dan lokal membidik jalan tol Semarang-Demak.

"Itu semua wewenangnya pemerintah pusat, kami di Jawa Tengah hanya menerima informasi saja," jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, pemerintah pusat berencana membangun jalan tol Semarang-Demak dengan rencana panjang 26,80 kilometer dan nilai investasi Rp16 triliun.

Konstruksi jalan tol Semarang-Demak akan difungsikan sebagai tanggul laut, guna mengatasi banjir rob yang sering melanda wilayah Genuk Semarang dan Sayung Demak. (K-08)