Semarang-Kepala Seksi P2PTM Dinas Kesehatan Jawa Tengah Arfian Nevi mengatakan musim kemarau tahun ini yang cukup panjang durasinya, harus mendapat kewaspadaan dari masyarakat. Sebab, masalah kekurangan air di musim kemarau akan memunculkan penyakit yang berbahaya bagi manusia.
Kurangnya air di musim kemarau ini, jelas Arfian, harus diwaspadai masyarakat. Sebab, di masa sulit air dan banyaknya debu beterbangan dikhawatirkan membawaa virus atau kuman penyakit.
Biasanya, jelas Arfian, virus atau penyakit itu akan terbawa angin bersama debu dan menempel di tangan. Apabila menyentuh makanan tanpa cuci tangan, maka virus atau kuman lebih mudah masuk ke tubuh manusia.
Menurutnya, meskipun sedang musim kemarau dan sulit air, diupayakan selalu mencuci tangan dengan air mengalir sebelum makan. Bila keadaan darurat, bisa menggunakan cairan pembersih tangan khusus.
Sedangkan untuk para pedagang makanan, lanjut Arfian, diimbau menutup rapat makanan yang akn disajikan kepada pembeli. Sehingga, makanan tersebut terjamin selalu higienis.
"Musim kemarau itu persoalannya air kurang dan debunya banyak. Yang harus diantisipasi ya penyakit-penyakit karena diakibatkan pencermaran udara karena debu. Biasanya penyakit tertentu itu yang diwaspadai adalah melalui makanan karena dihinggapi lahat atau debu, dan tidak tertutup. Biasanya, penyakit yang muncul adalah ISPA dan juga Hepatitis A," kata Arfian, Kamis (11/10).
Arfian lebih lanjut menjelaskan, agar terhindar dari penyakit menular tersebut, masyarakat perlu menjaga perilaku kesehatan sehari-hari. Salah satu contoh yang sederhana, adalah memakai masker saat keluar rumah. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar