Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan ujian seleksi CPNS 2018 di Magelang. |
Semarang-Ketua Komisi A DPRD Jawa Tengah Masruhan Syamsurie mengatakan pelaksanaan seleksi CPNS 2018 di Jateng yang semrawut dan harus ditunda, menimbulkan pertanyaan. Bahkan, kejadian itu disesalkan karena merugikan peserta seleksi CPNS.
Menurutnya, persoalan yang terjadi masih sama, mengenai teknis jaringan Computer Assisted Test (CAT).
Masruhan menjelaskan, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sebagai panitia seleksi nasional (Panselnas) terkesan tidak siap menggelar seleksi CPNS 2018. Sehingga, merugikan peserta yang kebanyakan berasal dari luar daerah.
"Kekeliruan atau kekhilafan dari pemerintah dalam pelaksanaan ujian CPNS online ini, di antaranya soal ketidaksiapan jaringan online itu kasus ini persis dengan e-KTP ketika di beberapa daerah semuanya mengalami gangguan karena jaringan. Ini sesuatu yang kurang diantisipasi pemerintah pusat. Karena itu, maka saya merekomendasikan, agar ke depan setiap ada program yang melibatkan daerah secara serentak dan masif itu dipersiapkan semaksimal mungkin," kata Masruhan, Rabu (31/10).
Sebenarnya, lanjut Masruhan, sistem CAT sudah cukup baik dan menguntungkan peserta dan pemerintah. Yakni, meminimalkan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Hanya saja, karena berkaitan dengan jaringan internet, perlu adanya peralatan yang memadai.
"Jadi, cara ini sebetulnya untuk mencegah yang namanya titipan atau KKN. Bukan hal yang baru juga sebenarnya sistem ini," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, peserta seleksi CPNS 2018 di Jateng mencapai 56 ribu orang. Sementara, pemprov membuka lowongan untuk 864 formasi tenaga pendidikan, 803 tenaga kesehatan dan 259 tenaga teknis. Total formasi yang yang dibuka sebanyak 1.926 orang. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar