BPBD Pati menyalurkan air bersih kepada warga yang daerahnya me- ngalami kekeringan. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan pada tahun ini, musim kemaraunya cenderung kemarau kering tidak seperti tahun kemarin yang cenderung basah. Sehingga, di beberapa wilayah di Jateng memasuki musim kemarau ini sudah banyak yang kekurangan air bersih.
Sri Puryono menjelaskan, pihaknya sudah memerintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan droping air bersih. Terutama, ke daerah-daerah yang sudah kategori darurat kekeringan. Di antaranya Kabupaten Blora dan Grobogan.
Menurutnya, pemprov sejak awal tahun sudah melakukan antisipasi untuk mengatasi bencana kekeringan di provinsi ini.
"Daerah-daerah kering seperti Blor, Rembang, Grobogan dan Wonogiri itu sudah mulai terasa. Untuk tahun ini saya kira kemaraunya agak kering, kalau dulu kemarau basah masih ada hujan. Kita sudah droping untuk air bersih sesuai kebutuhan," kata sekda, Kamis (2/8).
Lebih lanjut Sri Puryono menjelaskan, pihaknya sudah melakukan droping air bersih ke 273 desa di sejumlah kabupaten/kota sebanyak kurang lebih 1.913 tangki berkapasitas lima ribu liter. Atau, setara dengan 9,6 juta liter.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jateng Sarwa Pramana menambahkan, pihaknya akan membuat sumur di daerah rawan kekeringan. Pembuatan sumur dengan memanfaatkan anggaran dari Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB).
"Kalau sekadar mengandalkan droping air bersih tidak mengurangi luasan wilayah yang terdampak kekeringan. Pembuatan sumur adalah langkah paling strategis, untuk mengatasi kekeringan," ujarnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar