Dua penjaga stan properti sedang menjelaskan produk yang dijual ke salah satu pembeli di Atrium Mal Paragon Semarang, belum lama ini. |
Semarang-Penjualan properti atau hunian tahun ini terus merosot. Terakhir, pada pameran perumahan yang digelar Property Expo Semarang di Atrium Mal Paragon hanya mampu terjual 29 unit saja. Padahal, di periode yang sama tahun kemarin mampu terjual 64 unit.
Melemahnya penjualan properti tidak hanya terjadi di Semarang saja, tetapi juga di Jakarta. Bahkan, di Jakarta pasar properti terjun bebas.
Ketua Property Expo Semarang Dibya Hidayat mengatakan kondisi pasar properti di Semarang masih terpengaruh dengan Jakarta, sehingga penjualannya pun ikut menurun. Padahal, market yang disasar berbeda antara Jakarta dengan Semarang.
Menurutnya, pasar properti Jakarta lebih didominasi investor sedangkan Semarang cenderung pembeli yang memang menginginkan membeli rumah sebagai tempat tinggal.
Oleh karena itu, jelas Dibya, prediksi pasar properti tahun ini yang mulai stabil dan tumbuh justru meleset.
"Memang dari awal tahun kita sudah memprediksi, bahwa tahun ini seharusnya ada peningkatan dilihat dari barometer makro ekonomi Indonesia. Sejelek-jeleknya perekonomian global, Indonesia ini masih tumbuh. Tapi hasilnya ternyata berbeda. Bukan hanya sektor properti saja, tapi semuanya. Sektor kendaraan bermotor juga turun banyak," kata Dibya, kemarin.
Lebih lanjut Dibya menjelaskan, bila dibandingkan dengan pasar properti tahun kemarin terjadi penurunan cukup drastis.
"Kalau ditotal penjualan rumah dari Januari-Agustus 2017 ada 278 unit, tahun ini dengan periode yang sama hanya 175 unit saja," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar