Ratusan orang mengikuti senam bersama di Lapangan Banteng Raider. |
Semarang-Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Dinas Kesehatan Jawa Tengah Arfian Nevi mengatakan tren penyakit tidak menular misalnya penyakit jantung, hipertensi dan stroke mulai mengalami peningkatan. Padahal, di era 1990an sebelum 2000 penyakit tersebut lebih banyak diderita orang-orang kaya. Namun, kondisinya sekarang sudah berbeda.
Menurutnya, mulai tren penyakit tidak menular mengalami peningkatan dan diakui dirinya. Hal itu terjadi karena pola hidup yang bisa menjadi penentu kesehatan seseorang.
Arfian menjelaskan, penyakit tidak menular ada beberapa faktor risiko yang bisa memengaruhinya. Di antaranya faktor keturunan, lingkungan dan perilaku makan.
Sementara, untuk faktor perilaku sebenarnya masih bisa dikendalikan atau dikontrol. Sehingga, tidak sampai berakibat fatal.
"Sebelum tahun 2000 itu masyarakat banyak sakit dan meninggal karena penyakit menular, tapi sejak 2000 ke atas sampai sekarang bergeser. Penyakit tidak menular itu jadi yang menduduki peringkat atas, sebagai penyumbang kematian masyarakat. Artinya, penyakit yang menular itu sudah makin menurun tapi masih ada dan penyakit yang tidak menular jadi rangking atas," kata Arfian, Kamis (2/8).
Lebih lanjut Arfian menjelaskan, Dinkes Jateng terus melakukan imbauan kepada masyarakat untuk selalu sadar melakukan perilaku hidup sehat. Sebab, dengan rutin menerapkan pola hidup sehat maka bisa mencegah terkena penyakit tidak menular. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar