Kalahar BPBD Jateng Sarwa Pramana menyebut, tahun ini dampak dari kekeringan terus meluas. |
Semarang-Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan sampai dengan saat ini, tercatat ada 29 kabupaten/kota di provinsi ini mengalami bencana kekeringan. Jumlah tersebut bertambah, dari sebelumnya hanya 15 kabupaten/kota saja.
Menurutnya, masa kekeringan yang melanda Jateng bisa dikatakan meningkat cakupan wilayahnya bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Sarwa menjelaskan, ada beberapa daerah yang di tahun sebelumnya tidak pernah mengalami kekeringan sekarang melakukan droping air bersih ke warganya. Misalnya Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, yang baru tahun ini mengalami kekeringan.
Oleh karena itu, upaya jangka pendek yang dilakukan adalah dengan melakukan droping air bersih.
"Total kalau bicara Jawa Tengah sudah di 169 kecamatan dan 573 desa, serta yang sudah tersalurkan 4.884 tangki air atau setara 24.420.000 liter," kata Sarwa, Senin (27/8).
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, para kepala daerah di Jateng diharapkan bisa mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan setiap tahunnya. Karena, upaya droping hanya sementara saja dan tidak bisa dirasakan manfaatnya jangka panjang.
Menurutnya, program permanen untuk mengatasi kekeringan juga harus dipikirkan secara serius dengan mengalokasikan anggaran. Misalnya, pengangkatan sumber mata air dengan debit tidak pernah surut di musim kemarau, ke wilayah permukiman.
"Program jangka panjangnya dengan membuat seribu embung di Jawa Tengah. Para bupati/wali kota juga harus membuat program pembuatan sumur, dengan memanfaatkan sumber mata air," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar