Sekda Jateng Sri Puryono mengingatkan warga, agar meningkatkan giat ronda di lingkungan sekitar untuk cegah pelaku teror masuk. |
Semarang-Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengaku prihatin, dengan adanya aksi terorisme dan radikalisme yang terjadi di semester pertama tahun ini. Meskipun kejadian tidak berada di wilayahnya, namun menimbulkan perasaan takut dan khawatir di Jateng.
Menurutnya, untuk mengantisipasi adanya pelaku terorisme atau radikalisme masuk ke provinsi ini, di setiap daerah mulai dari lingkungan terkecil meningkatkan kewaspadaan.
Para pengurus RT dan RW di masing-masing wilayah, jelas Sri, bisa mengaktifkan kembali kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling). Mulai dari camat sampai dengan lurah, bisa mengkoordinir warganya melalui kegiatan pos ronda.
Apabila ada warga atau pendatang baru belum melapor 1x24 jam, jelas sekda, perangkat RT dan RW setempat wajib mendatangi yang bersangkutan. Apabila kesulitan melakukan pendataan, bisa meminta bantuan aparat Bhabinsa maupun Bhabinkamtibmas.
"Masyarakat ayo kita harus tingkatkan kewaspadaan dan tingkatkan aktivitas ronda. Tingkatkan aktivitas di kampung dalam mengawasi warganya, berikan hal yang baik. Tapi jangan diberikan yang kontraproduktif. Saya di beberapa forum juga sampaikan imbauan kepada pemeluk agama apapun, jangan resah dan khawatir. Pemerintah bersama TNI/Polri siap mengamankan tempat ibadah," kata Sri Puryono, Selasa (10/7).
Lebih lanjut Sri Puryono menjelaskan, lebih baik semua terdata secara detail di perangkat setempat. Sehingga, bisa dilakukan pendeteksian dan antisipasi sejak dini bila ada gangguan.
Menurutnya, kamtibmas akan terwujud bila terjadi peran serta aktif dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu, masyarakat harus membantu aparat TNI/Polri dalam menjaga keamanan.
"Masyarakat tak perlu takut, namun tetap terus tingkatkan kewaspadaan. Lapor jika ada hal-hal yang mencurigakan dan mengarah pada gangguan keamanan," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar