Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) meminta saat pembebasan lahan tol Semarang-Demak tidak muncul calo. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak dengan panjang 27 kilometer, dan dijadwalkan akan dilakukan ground breaking pada Agustus 2018 mendatang. Keberadaan jalan tol Semarang-Demak itu, diproyeksikan akan melancarkan sistem transportasi bagi kedua wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan jalan tol menjadi salah satu proyek infrastruktur, yang dikerjakan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, karena wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak yang terus berkembang membuat akses transportasi mengalami ketersendatan. Bahkan, lalu lintas penghubung kedua wilayah itu sering mengalami kemacetan yang cukup panjang.
Oleh karena itu, jelas Ganjar, karena ada perubahan panjang jalan tol Semarang-Demak dari 25 kilometer menjadi 27 kilometer, maka ada penambahan pengadaan lahan. Sehingga, pemprov mengeluarkan surat persetujuan penetapan lokasi pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol tersebut.
"Kalau yang Semarang-Demak pasti wilayah Semarang Raya pasti akan untung dengan crowded-nya traffic yang ada di situ. Kabupaten/kota saya pikir sudah punya jurus jitu untuk persoalan pembebasan lahan, dan pemprov memfasilitasi dengan cara yang baik dan benar. Yang penting, jangan ada calo. Itu kuncinya mas," kata Ganjar, Senin (9/7).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan dibangunnya jalan tol Semarang-Demak itu, maka akan menguntungkan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sehingga, jalur transportasi akan menjadi lebih lancar.
Diwartakan, pembangunan jalan tol Semarang-Demak utamanya untuk mengatasi kondisi areal pesisir Kota Semarang dengan Kabupaten Demak yang kerap terendam banjir dan rob.
Lokasi pembangunan jalan tol Semarang-Demak meliputi wilayah Kelurahan Terboyo Wetan, Terboyo Kulon dan Kelurahan Trimulyo untuk Kota Semarang. Sedangkan di Demak meliputi Desa Sri Wulan, Bedono dan Purwosari. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar