Semarang-Staf Ahli Gubernur Jawa Tengah Bidang Pengembangan Energi Tegoeh Wynarno mengatakan pemanfaatan dari energi baru terbarukan di Jateng, ditargetkan ada peningkatan hingga 15 persen pada 2023 mendatang. Sementara, pemanfaatan energi baru terbarukan di provinsi ini baru di kisaran 8,5 persen.
Menurutnya, pemprov saat ini tengah fokus mewujudkan kemandirian energi dengan program energi baru terbarukan. Yakni, dengan pemanfaatan energi matahari, angin, air dan panas bumi.
Tegoeh menjelaskan, beberapa daerah di Jateng potensial menyimpan energi baru terbarukan. Sebab, Jateng topografinya berupa pegunungan, dataran rendah dan laut. Di antaranya Kabupaten Semarang, Banjarnegara, Wonosobo dan Brebes.
"Semua potensi energi baru terbarukan ada di Jawa Tengah. Energi angin misalnya ada di Blora, Purworejo dan Brebes. Potensinya itu kalau daerah pegunungan biasanya tenaga air, kalau daerah datar tenaga angin. Tapi, untuk membangkitkan energi baru terbarukan itu tidak harus dari ESDM, tapi bisa dinas atau badan lainnya," kata Tegoeh, belum lama ini.
Lebih lanjut Tegoeh menjelaskan, untuk saat ini, pemprov mulai melakukan penataan manajemen pengelolaan energi baru terbarukan. Yakni dari sisi manajemen sumber daya manusia, pembangkitan dan regulasinya.
"Nanti setiap dinas diwajibkan mengembangkan energi baru terbarukan sesuai bidangnya. Pemprov tinggal membuat regulasinya untuk mengatur pemanfaatannya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar