Cagub Sudirman Said ingin mencegah terjadinya konversi lahan pertanian besar-besaran ke komersial, jika menjadi gubernur. Foto:ISTIMEWA |
Sukoharjo-Calon Gubernur (Cagub) nomor urut dua Sudirman Said mengatakan konversi lahan pertanian ke kawasan komersial akan dicegahnya, jika kelak memimpin Jawa Tengah.
Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah berkurangnya lahan hijau di provinsi ini dari tahun ke tahun dengan melibatkan para pengurus RT dan RW setempat. Sehingga, upaya untuk mencegah konversi lahan besar-besaran bisa berhasil.
Mantan menteri ESDM itu menjelaskan, data dari Dinas Pertanian Jateng menyebutkan jika pada 2016 terjadi alih fungsi lahan pertanian ke kawasan industri. Luasnya mencapai 700 hektare per tahun.
Sedangkan luas lahan kritis di Jateng, jelas Sudirman, mencapai 634.601 hektare. Padahal, lahan kritis tersebut bisa menjadi simpanan yang menguntungkan bagi masyarakat bila diperbaiki dan direhabilitasi.
"Kita ingin mengajak dunia usaha memikirkan kawasan pengembangan ekonomi baru, bisa engga kita pikirkan mumpung Jawa Tengah belum semrawut kayak ibukota. Apakah bisa kita rembugan dengan bupati/wali kota bagaimana mengembangkan kota dengan mengerem semaksimal mungkin konversii lahan dari semula lahan pertanian menjadi komersial. Kuncinya merencanakan pertumbuhan kota dan membudayakan bangunan vertikal," kata Sudirman di Sukoharjo.
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, untuk bisa mencegah konversi lahan pertanian ke komersial dibutuhkan sinergi antara pemprov dengan pemkab/pemkot guna menata kembali secara keseluruhan. Sebab, konversi lahan berlebih tidak bisa terus menerus terjadi.
"Semakin banyak lahan pertanian yang dikonversi menjadi lahan industri atau perumahan komersial, maka akan menjadi ancaman bagi kedaulatan pangan di Jateng," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar