Prasetyo Aribowo Kepala DPMPTSP Jateng |
Semarang-Pada tahun ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah menargetkan capaian investasi sebesar Rp47,4 triliun bisa terlampau. Sebab, pada tahun sebelumnya bisa membukukan realisasi investasi sebesar Rp51,5 triliun.
Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan pada tahun kemarin, provinsi inii menempati posisi keenam terbesar di Idonesia dalam perolehan nilai investasinya. Sehingga, tahun ini pihaknya optimistis target capaian investasi bisa tercapai. Sebab, baik pemprov maupun pemkab/pemkot terus berbenah dan makin membuka diri masuknya investor.
Menurutnya, dua sektor yang masih mendominasi pada tahun ini adalah energi dan tekstil. Untuk energi, ada dua investasi dengan nilai besar berasal dari Jepang. Yakni PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang. Sedangkan sektor berikutnya adalah tekstil.
Prasetyo menjelaskan, berdasarkan catatan di awal tahun ini sudah dikeluarkan dua ribu izin usaha dan investasi di Kota Semarang.
"Investasi kita diizin prinsip itu lebih dari Rp150 triliun. Sektor usaha masih di gas atau PLTU, karena baru selesai di 2019. Jadi, sampai 2019 kami masih bergantung pada sektor energi. Kedua adalah tekstil juga banyak, baik yang relokasi maupun yang baru," kata Prasetyo.
Lebih lanjut Prasetyo menjelaskan, tahun ini pihaknya terus mendorong promosi peluang investasi kepada calon investor baru ke Jateng. Di sisi lain, pihaknya akan memaksimalkan promosi Kawasan Industri Kendal (KIK). Karena, sampai dengan saat ini sejumlah infrastruktur pendukung telah dikerjakan, sehingga bisa semakin menarik investor datang.
"Kami sediakan jaringan pemasok air baku dan listrik hingga 7.200 MW," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar