Wiranto Menko Polhukam |
Semarang-Sudah ada kesepakatan di dunia internasional, bahwa perubahan dari televisi analog ke televisi digital dilakukan pada Juni 2015 lalu. Namun, saat ini di Indonesia belum mampu menyelesaikannya. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, hukum dan Keamanan Wiranto, ketika menghadiri acara Forum Koordinasi dan Konsultasi Informasi Publik dan Media Massa di Crowne Plaza Hotel Semarang, kemarin.
Menurutnya, di seluruh negara di dunia saat sudah ada 85 persen beralih ke digital. Artinya, Indonesia masuk kategori negara yang tertinggal dalam peralihan televisi analog ke televisi digital.
Purnawirawan jenderal TNI itu menjelaskan, perlu adanya komitmen bersama untuk memercepat peralihan dari televisi analog ke televisi digital.
"Membicarakan masalah migrasi dari televisi analog ke televisi digital adalah suatu yang sudah dibicarakan cukup lama di negeri ini. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Sebab, perubahan dari analog ke digital suatu keniscayaan, perubahan yang tidak terelakkan. Jadi, perubahan ini harus diikuti dan kalau tidak ketinggalan," kata Wiranto.
Lebih lanjut politikus Partai Hanura itu menjelaskan, apabila Indonesia sudah menerapkan televisi digital di seluruh wilayah, maka siaran-siaran dari media publik bisa menjangkau ke seluruh wilayah.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Nurdin Tampubolong menambahkan, dengan keterlambatan dari peralihan televisi analog ke televisi digital itu negara mengalamii kerugian sebanyak Rp2,8 triliun per tahun.
"Negara sudah banyak dirugikan karena peralihan ke televisi digital tidak segera dilaksanakan," ujarnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar