Jalur Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem yang nyaris putus karena tanah yang longsor. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Para petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Jawa Tengah terus berupaya, untuk mencari korban hilang atau korban meninggal dunia dari kejadian bencana alam di Kabupaten Brebes.
Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono mengatakan upaya tanggap darurat bencana sudah ditetapkan, dan sejumlah pihak terus berusaha untuk melakukan evakuasi para korban.
Namun, jelas sekda, dari informasi yang didapat jika petugas di lapangan kesulitan untuk menjangkau lokasi bencana dan mencari korban hilang. Sebab, lokasi bencana masih dianggap rawan dan alat berat di lokasi jumlahnya masih kurang.
Sri Puryono menjelaskan, yang perlu diperhatikan para petugas di lapangan adalah tetap mengutamakan keselamatan diri sebelum mengevakuasi para korban.
"Adakan tanggap darurat secara maksimal, tapi juga perhatikan situasi dan kondisi di lapangan yang ada. Jangan sampai, kita menolong korban tapi malah menambah koban. Jadi, upaya pertolongan yang cemat," kata sekda, Kamis (1/3).
Lebih lanjut Sri menjelaskan, dirinya juga sudah meminta para kepala BPBD di setiap kabupaten/kota yang ada di sekitar Kabupaten Brebes untuk terus berkoordinasi. Sebab, kasus bencana tidak hanya terjadi di Brebes saja dan juga ada di beberapa kabupaten lain di Jateng.
Diwartakan sebelumnya, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Brebes menyebabkan 245 warga harus diungsikan ke tempat yang aman. Pemkab setempat juga sudah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 7 Maret 2018.
Kejadian musibah tanah longsor terjadi di Desa Pasir Panjang, kecamatan Salem dan mencatatkan korban meninggal dunia sebanyak tujuh orang dan 13 orang dilaporkan hilang.
Sementara, sejumlah tanggul di Brebes juga dilaporkan jebol di beberapa titik dan meluapnya Sungai Cisnggaung. Akibatnya, jalur pantura tidak bisa dilewati. Bahkan, delapan desa di Kecamatan Losari dilaporkan terendam banjir. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar