Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono (dua dari kanan) memeriksa anggota Polantas sebelum bertugaa di lapangan. |
Semarang-Setiap anggota kepolisian yang bertugas di jalan mengatur lalu lintas, harus tetap mengedepankan sopan santun dan memanusiakan masyarakat. Meskipun terkadang harus berhadapan dengan pelaku pelanggaran lalu lintas yang berbuat di luar batas. Hal itu ditekan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, di sela memimpin apel Operasi keselamatan Lalu Lintas Candi 2018 di halaman Mapolda, Senin (5/3).
Menurutnya, setiap anggota kepolisian terutama polisi lalu lintas, harus bisa menahan diri jika berhadapan dengan masyarakat yang tidak mau disiplin berlalulintas. Bahkan, tak jarang menemukan pelaku pelanggaran lalu lintas yang melawan atau menyerang petugas.
Oleh karenanya, jelas kapolda, setiap anggota kepolisian harus bisa menahan emosinya dan tetap mengedepankan rasa humanis.
"Petugas pengamanan apakah itu polis atau TNI dan sebagainya, harus bisa mengendalikan emosi. Memang, perilaku pengguna jalan itu bermacam-macam. Tapi, saya apresiasi bagi anggota yang tetap dengan sabar dan tidak terpancing emosinya menghadapi pelaku pelanggaran lalu lintas," kata Condro.
Lebih lanjut Condro menjelaskan, melalui Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2018 yang digelar mulai 5 Maret hingga 21 hari ke depan, bisa meningkatkan keselamatan dan pengetahuan tata tertib berlalulintas bagi masyarakat. Oleh karenanya, juga dibutuhkan peran dari sejumlah pihak terkait untuk ikut berkontribusi menekan pelanggaran dan mengurangi angka fatalitas kecelakaan lalu lintas.
"Korban laka lantas di Jateng tiap bulan itu ada 120 orang meninggal dunia, dan setahu mencapai 4.200 orang meninggal dunia," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar