Kepala BPS Jateng Margo Yuwono memaparkan laju inflasi di pada Februari 2018 kemarin. |
Semarang-Jawa Tengah pada Februari 2018 kemarin, terjadi inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan haga kelompok bahan makanan, yakni sebesar 0,99 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Margo Yuwono mengatakan penyebab utama terjadinya inflasi di provinsi ini adalah kenaikan harga bawang putih, kemudian disusul bawang merah, harga bahan bakar minyak, tukang bukan mandor dan juga cabai rawit.
Menurutnya, kelompok bumbu-bumbuan memberikan andil atau sumbangan terhadap inflasi di Jateng sebesar 0,2078 persen. Sedangkan komoditas yang paling dominan sumbangannya terhadap inflasi bulan kemarin adalah bawang putih, yakni sebesar 0,1755 persen.
"Lebih utama disebabkan karena kenaikan harga di kelompok bahan makanan. Jadi, andil besar ada di bawang putih sebesar 0,1755 persen, diikuti bawang merah 0,0525 persen dan BBM 0,0363 persen," kata Margo, kemarin.
Lebih lanjut Margo menjelaskan, pada bulan kemarin inflasi terjadi di enam kota besar di Jateng. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kudus sebesar 0,57 persen, kemudian disusul Kota Surakarta sebesar 0,49 persen, Cilacap (0,38 persen), Kota Semarang (0,37 persen), Purwokerto dan Kota Tegal inflasinya 0,05 persen.
Sementara, meski di Jateng terjadi inflasi sebesar 0,36 persen, lanjut Margo, ada beberapa komoditas yang mampu meredamnya. Yakni penurunaan harga telur ayam ras, kacang panjang, daging ayam ras dan minyak goreng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar