Sejumlah pegawai kargo Bandara Ahmad Yani Semarang dan pengurus Asperindo Jateng berfoto bersama dengan latar belakang pesawat kargo. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Bandara-bandara yang ada Jawa Tengah sedang berbenah. Setelah Bandara Ahmad Yani Semarang pada Lebaran nanti dioperasikan, giliran Bandara Wirasaba Purbalinga yang ikut dikembangkan.
Pengembangan bandara-bandara tersebut, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha di Jateng. Terutama, untuk para pengusaha di sektor logistik. Baik pengiriman domestik maupun mancanegara.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng Tony Winarno mengatakan perkembangan bisnis logistik di provinsi ini, bisa dibilang mulai bergerak naik. Hal itu tidak lepas, karena dukungan infrastruktur dari Pemprov Jateng yang berupaya mengoneksikan jalur udara di provinsi ini.
Menurutnya, Bandara Ahmad yani yang saat ini diperbaiki juga sudah memberikan dampak positif bagi dunia usaha logistik. Ditambah lagi dengan sudah adanya pesawat logistik, yang memberikan pelayanan distribusi tujuan Singapura.
Saat ini, jelas Tony, pihaknya tengah menunggu pengembangan bandara di wilayah barat Jateng, yakni Bandara Wirasaba Purbalingga. Bandara yang sebelumnya mengambil nama Bandara Jenderal Sudirman itu, pada tahun ini akan mulai dikembangkan menjadi bandara komersial. Sehingga, diharapkan mampu memercepat jalur distribusi logistik ke bagian barat Jateng.
"Ada pesawat kargo dari Singapura ke Semarang dan sebaliknya. Kemudian Bandara Wirasaba yang tahun ini mulai dikembangkan, diharapkan akan memberikan percepatan logistik wilayah barat Jawa Tengah," kata Toni, Sabtu (10/3).
Lebih lanjut Tony menjelaskan, bila membandingkan perkembangan bisnis logistik di Jateng dengan provinsi lain memang sedikit tertinggal. Salah satunya memang soal infrastruktur. Banyak pengiriman logistik justru memilih bandara di Jakarta atau Surabaya sebagai tujuannya, padahal lokasi pengiriman ada di Jateng.
Oleh karena itu, bila konektivitas jalur udara di Jateng selesai dan tersambung dengan dunia luar, lanjut Tony, maka akan memberi dampak positif.
"Tahun kemarin ekspor Jateng tumbuh sembilan persen dari 2016, dan impornya tumbuh 27 persen dengan barang konsumsi yang paling banyak jumlahnya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar