Cagub Sudirman Said (kiri) didampingi cawagub Ida Fauziyah (tengah) saat menggelar audiensi dengan sejumlah media di Semarang, belum lama ini. |
Semarang-Calon Gubernur (Cagub) Sudirman Said mengatakan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 bukan sekadar berebut kekuasaan dan bagi-bagi kekuasaan serta uang, namun harkatnya adalah melayani warga dan membuat masyarakat sejahtera.
Oleh karena itu, mantan menteri ESDM tersebut menyatakan, jika money politics merupakan perbuatan kotor yang harus dihindari. Sebab, politik uang hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang korup.
"Kalau ada yang mengatakan Jawa Tengah masih percaya pada money politics, menurut saya itu kata orang yang pengen bermain money politics. Masyarakat Jawa Tengah akan menghargai perjuangan dan nilai-nilai kejujuran, sehingga money politics lama-lama akan ditolak karena itu sebetulnya jebakan untuk terus ada dalam politik yang kotor," kata Sudirman, kemarin.
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, karena marak kasus politik uang di masa Pilkada, maka tidak heran jika di kemudian hari ada berita tentang penangkapan kepala daerah yang terlibat kasus korupsi. "Mereka itu kan harus mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan," ujarnya.
Sudirman Said juga mengajak rivalnya, yakni pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin untuk menolak praktik politik uang di Jateng. Sehingga, pesta demokrasi di provinsi bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas.
Diwartakan sebelumnya, jika 87 persen pemilih di Jateng akan menggunakan hak pilihnya jika mendapat uang dari kontestan pilkada. Hal itu dikatakan Ketua Forum Jateng Gayeng Ahmad Robani Albar, jika hasil survei menyebut para pemilih mau diberi uang antara Rp20 ribu sampai Rp100 ribu. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar