Bambang Kiswono Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY |
Semarang-Dalam mendorong peningkatan dan pemerataan kesejahteran masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengembangkan kredit usaha rakyat (KUR) klaster. Yakni, penyaluran KUR yang dibarengi dengan pendampingan dan pemasaran produk dari perusahaan indukannya. Misalnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMDes/ BUMADes maupun swasta.
Kepala Kantor Regional (Kanreg) 3 OJK Jawa Tengah-Yogyakarta Bambang Kiswono mengatakan penyerapan KUR yang cukup tinggi secara nasional di Jateng, yakni mencapai Rp16,89 triliun atau 17,46 persen dari seluruh penyaluran KUR nasional akan terus ditingkatkan tahun ini.
Menurutnya, upaya untuk peningkatan penyaluran dan penyerapan KUR adalah melalui KUR Klaster. Sehingga, KUR yang disalurkan bisa tersalur dan terserap maksimal dari para pelaku usaha di Jateng. Dampak besarnya, mampu mendorong pengembangan ekonomi daerah.
"Jadi nanti ke depan tetap ada penyaluran KUR tapi diiringi dengan pendampingan. Jadi per kluster, lebih terkelompok ada pendampingannya. Bisa dilakukan pihak Bumdes, swasta atau bisa juga BUMN. Kita memfasilitasi semuanya dan mendekatkan para industri keuangan untuk bersama mengembangkan KUR," kata Bambang, kemarin.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, melalui KUR Klaster yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing itu maka upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan bisa tercapai.
"Jadi, para pelaku UMKM tidak hanya diberi kemudahan dalam pembiayaan saja, tapi juga didampingi. Baik dari segi pengembangan produk, manajemen keuangannya hingga pemasaran," ujarnya.
Bambang berharap, dengan adanya program KUR Klaster di Jateng, maka penyaluran KUR tidak hanya besar secara nominal tapi juga optimal. Baik secara kualitas penggunaannya maupun pengembangan ekonomi daerah. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar