Sejumlah warga membersihkan longsoran tanah yang terjadi di daerah Kabupaten Magelang, belum lama ini. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Kasus bencana tanah longsor merupakan kejadian yang kerap terjadi di musim hujan, selain banjir dan angin puting beliung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan, terhadap daerah-daerah di Indonesia yang rawan terjadi bencana tanah longsor.
Menurutnya, dari tahun ke tahun bencana tanah longsor terjadi wilayah-wilayah tersebut.
Dirinya menyebut, ada tiga provinsi yang rawan dan paling sering terjadi bencana tanah longsor. Sebab, wilayah tersebut seiring perjalanan waktu sudah berkembang menjadi kawasan budidaya dan permukiman padat penduduk.
"Kalau melihat sebaran bencana tanah longsor dari tahun ke tahun, sebenarnya daerah-daerah yang paling banyak kejadiannya ada di tiga provinsi. Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memang secara alamiah, daerah-daerah itu berada di deretan gunung apin pegunungan maupun perbukitan," kata Sutopo, kemarin.
Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, bencana tanah longsor merupakan kejadian paling mematikan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Terlebih lagi, jika masyarakat yang menempati daerah rawan longsor minim pengetahuan akan mitigasi bencana.
"Upaya yang paling efektif adalah penataan ruang dalam rangka mitigasi penduduk dari bencana longsor. Penataan ruang dipandang efektif dalam upaya pencegahan longsor daripada pembangunan talud dan penguatan tebing," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar