Semarang-Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko meminta kepada masyarakat Jawa Tengah, agar mewaspadai hujan yang turun dengan intensitas tinggi.
Menurutnya, hingga akhir pekan ini curah hujan diperkirakan masih cukup tinggi. Sehingga, masyarakat diminta mewaspadai bencana tanah longsor di wilayahnya.
Iis menjelaskan, bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem Kabupaten Brebes itu bisa jadi karena memang curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari ini. Tidak hanya di wilayah Brebes yang intensitas curah hujannya cukup tinggi hingga mencapai 300 milimeter, tetapi juga di wilayah Banyumas dan Banjarnegara.
Oleh karena itu, ia meminta warga yang tinggal di dataran tinggi agar waspada dengan ancaman tanah longsor ketika hujan deras mulai mengguyur wilayahnya.
"Untuk daerah Brebes memang curah hujannya cukup tinggi, lebih dari 300 milimeter. Itu artinya, curah hhujan sangat tinggi sekali. Saat terjadi longsor di Brebes tentu masuk akal, sebab setiap hari curah hujannya sangat tinggi. Bisa jadi, penyebab longsor adalah curah hujan tinggi," kata Iis, Jumat (23/2).
Lebih lanjut Iis menjelaskan, dari pantauan citra satelit diketahui jika wilayah Brebes sampai Batang warnanya hijau. Artinya, kemungkinan di wilayah tersebut mengalami hujan paling lebat.
"Perkiraan hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin dan petir masih terjadi hingga hari ini. Brebes bagian selatan, Tegal bagian selatan, Banyumas bagian utara dan Banjarnegara bagian utara perlu waspada," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, terjadi bencana tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Kamis (22/2) kemarin. Tim SAR gabungan masih mencari korban yang tertimbun tanah longsoran, atau hanyut di Sungai Cigunung. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar