Beragam kartu uang elektronik yang dikeluarkan perbankan, ternyata belum banyak dimanfaatkan masyarakat untuk bertransaksi. |
Semarang-Uang elektronik merupakan instrumen pembayaran elektronik menggunakan kartu, dan nilai uangnya tersimpan di media kartu tersebut. Untuk bisa menggunakan uang elektronik, maka penggunanya harus menyetorkan sejumlah uang kepada bank penerbit.
Namun, belakangan ini uang elektronik hanya dikenal masyarakat sebagai pembayaran di gerbang tol saja. Padahal, uang elektronik bisa digunakan untuk pembayaran di pusat perbelanjaan atau pembayaran transaksi lainnya.
Asisten Direktur Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Bank Indonesia Jawa Tengah Novita Wulandari mengatakan hasil survei yang dilakukan pihaknya, uang elektronik paling laku dipakai masyarakat untuk bertransaksi di gerbang tol. Sedangkan untuk pembayaran transaksi lainnya, masyarakat masih mengandalkan menggunakan uang kartal.
Menurutnya, masyarakat masih belum teredukasi dengan manfaat dari uang elektronik tersebut. Sehingga, para perbankan diharapkan bisa terus aktif melakukan sosialisasi manfaat uang elektronik kepada masyarakat.
"Selama ini masyarakat belum banyak mengenal mengenai manfaat dari uang elektronik, bagaimana cara mendapatkannya atau bagaimana cara melakukan top up. Berdasarkan survei kami, masyarakat masih mengalami kesulitan dalam kedua hal itu. Selama ini masyarakat tahunya hanya uang elektronik itu untuk bayar tol saja," kata Novita, kemarin.
Lebih lanjut Novita berharap kepada masyarakat, agar bisa menjadikan uang elektronik sebagai alat pembayaran yang inovatif dan praktis. Sehingga, mampu memercepat pembayaran kegiatan ekonomi yang sifatnya masal. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar