Semarang-Perkembangan bisnis yang semakin maju, mendorong Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi tentang Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Yakni, pembayaran secara praktis, mudah dan cepat.
Masyarakat yang moderen, juga mulai mengalihkan pembayaran belanja dari uang kartal ke transaksi elektronik. Namun, jumlah tersebut masih terbilang sedikit dan didominasi masyarakat perkotaan.
Kepala Divisi Pengembangan Gerbang Pembayaran Nasional Direktorat Elektronifikasi dan Gerbang Nasional Bank Indonesia Aloysius Donanto mengatakan GPN menjadi sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, sehingga Bank Indonesia selaku otoritas Sistem Pembayaran Nasional perlu menyiapkan dan menciptakan transaksi interkoneksi.
Hanya saja, jelas Donanto, ternyata sistem pembayaran dengan transaksi elektonik belum banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Buktinya, baru 10 persen masyarakat yang sudah memanfaatkannya.
"Masyarakat Indonesia belum semuanya terbiasa menggunakan transaksi elektronik. Padahal, kartu debit yang sudah diterbitkan di Idonesia saat ini di atas 140 juta kartu. Sementara, transaksi debit per hari kurang lebih Rp15 juta. Artinya, itu baru 10 persen saja penggunaan transaksi elektronik masyarakat Indonesia," kata Donanto, kemarin.
Lebih lanjut Donanto menjelaskan, saat ini pun pemerintah juga ikut menggairahkan masyarakat melakuukan transaksi elektronik. Salah satu yang sudah dilakukan dan sedang berjalan adalah penggunaan kartu nontunai di gerbang tol, atau yang disebut dengan sistem elektronifikasi. Bahkan, pada tahun ini program bantuan sosial pemerintah kepada rumah tangga sasaran juga diarahkan lewat nontunai.
"Sekarang tinggal 15 persen penerbit atau perbankan belum menerbitkan alur transaksi pembayaran dengan kartu," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar