Cagub Sudirman Said memaparkan tentang energi baru terbarukan di Kampus UIN Walisongo, Rabu (24/1). |
Semarang-Potensi energi terbarukan di Jawa Tengah masih sangat sedikit yang dimanfaatkan. Dari kapasitas 7.200 Mega Watt (MW), yang dimanfaatkan baru empat persen saja. Pernyataan itu dikatakan Calon gubernur (Cagub) Sudirman Said, saat menjadi pembicara dalam seminar "Masa Depan Energi dan Sumber Daya Alam/Mineral di Jateng", di Kampus Universitas Islam Negeri Walisongo, Rabu (24/1).
Menurut mantan menteri ESDM era Presiden Joko Widodo itu, sebenarnya energi baru terbarukan bisa menjadi andalan di Jawa Tengah pada masa mendatang. Karena, potensi yang dimiliki Jateng cukup melimpah.
Sudirman menjelaskan, energi merupakan sektor yang dibutuhkan semua orang. Sehingga, daerah harus bisa mengelola potensi yang dimiliki menjadi energi baru terbarukan.
Hanya saja, karena belum konsennya pemerintah daerah terhadap pemanfaatan energi baru terbarukan tersebut, maka potensi-potensi yang dimiliki tidak tergali.
"Jateng ini wilayah yang subur. Ada enam gunung berapi dengan potensi panar buminya, dan puluhan sungai serta waduk sebagai sumber energi listrik dari air. Semua itu masih sangat sedikit yang dimanfaatkan sebagai energi baru terbarukan," kata Sudirman.
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, energi terbarukan yang bisa dikelola dengan baik tersebut akan menjadi penanda dari kedaulatan masyarakat suatu daerah.
Oleh karena itu, apabila dirinya mendapat kesempatan membangun Jateng, maka akan mencoba mengelola potensi energi terbarukan dengan mengundang pihak ketiga atau investor. Baik dari dalam atau luar negeri.
"Jerman, Turki dan Perancis cukup bagus dalam memanfaatkan energikan terbarukan," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar