Cagub Sudirman Said dan Cawagub Ida Fauziyah saat mendaftar ke KPU Jateng, untuk maju di Pilgub 2018. |
Semarang-Beberapa hari kemarin, La Nyalla Mattalitti membuat gegeran politik soal mahar di Pemilihan Gubernur (Plgub) Jawa Timur 2018.
Mahar politik itu disebut La Nyalla merupakan permintaan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai pencalonannya untuk maju di Pilgub Jatim.
Menanggapi soal mahar politik, calon gubenur (cagub) Sudirman Said yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS dan PKB mengaku tidak pernah muncul di Jawa Tengah. Bahkan, saat dirinya ditetapkan sebagai cagub yang diusung keempat partai politik (parpol) tersebut.
Menurutnya, tidak pernah ada pembicaraan mengenai uang mahar dalam pengusungan dirinya maju di Pilgub Jateng 2018. Namun demikian, ia tak menampik soal pembicaraan biaya kampanye dan operasional lainnya.
"Saya beberapa kali menekankan, bahwa sepanjang proses mendapatkan dukungan empat partai ini tidak satu pun partai yang bicara soal mahar, ya. Bahwa kita bicara soal biaya untuk kampanye dan operasional itu sih wajar. Tapi kalau bicara soal mahar tidak satu pun," kata Sudirman.
Lebih lanjut mantan menteri ESDM itu menjelaskan, sampai dengan saat ini pembicaraan yang terjadi di antara para pimpinan parpol pengusung mengenai upaya pemenangan dirinya. Termasuk, bagaimana menyusun dan mengatur strategi tentang program kampanye dan visi misinya.
"Beliau-beliau bicara soal visi, soal rencana dan soal bagaimana masyarakat Jawa Tengah bisa menerima dan mendukung. Tapi, tidak sekalipun bicara soal mahar," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, Sudirman Said dan Ida Fauziyah diusung empat parpol di Pilgub Jateng 2018. Keempat parpol itu memiliki 37 kursi di parlemen DPRD Jateng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar