Kol. Inf. Sapta Marwindu Ibraly Kapendam IV/Diponegoro |
Semarang-Membanjirnya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoax di media sosial (medsos), cukup meresahkan. Sebab, masyarakat awan yang tidak paham informasi benar atau palsu akan dengan mudah menerimanya. Sehingga, bisa berdampak negatif dan merusak iklim kondusif suatu wilayah.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Sapta Marwindu Ibraly mengatakan untuk menangkal membanjirnya informasi hoax tersebut, peran media massa menjadi garda terdepan untuk bisa menangkalnya. Sehingga, pelibatan jurnalis untuk membantu meluruskan informasi yang salah atau keliru di masyarakat sangat dibutuhkan.
Menurutnya, dengan campur tangan media mencegah berita hoax di masyarakat bisa meminimalisir terjadinya bias informasi.
Selain itu, jelas Sapta, jajaran Pendam IV/Diponegoro juga memiliki tim khusus yang bekerja di bidang siber. Terutama, menangkal informasi hoax yang tersaring di medsos.
"Perintah dari atasan, kita harus netral. Sesuai dengan tugas fungsi Penerangan, kita harus menyikapi dan mencegah jangan sampai ada berita hoax. Kita harus tangkal. Tim penerangan kita sendiri ada yang khusus menangkal informasi hoax, agar tidak menyebar di masyarakat," kata Sapta.
Lebih lanjut Sapta menjelaskan, terkait dengan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Jateng pihaknya juga tetap ambil bagian menyaring informasi hoax yang beredar di medsos.
"Kami akan berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu dan Polri menyikapi informasi hoax seputar pilkada," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar