Semarang-Pada 2017 kemarin, jumlah investor di Kota Semarang dan wilayah Jawa Tengah bagian utara mengalami kenaikan. Jumlah investor baru yang tercatat ada 5.200 investor atau naik 20 persen dibanding tahun sebelumnya.
Naiknya angka investor baru di Kota Semarang dan sekitarnya itu, tidak lepas karena sejumlah sektor yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami kenaikan.
Kepala Kantor BEI Semarang Fanny Rifki El Fuad mengatakan pada 2017 kemarin, ada beberapa sektor yang mengalami kenaikan dan diprediksi pada tahun ini masih prospektif.
Fanny menjelaskan, di tahun ini sektor perdagangan di bursa yang masih progresif mengalami kenaikan adalah sektor keuangan atau finance. Produk-produknya meliputi saham perbankan yang paling dominan diminati.
"Menunjukkan sembilan sektor usaha di Bursa Efek Indonesia, di mana sektor keuangan ini memimpin dalam hal prospek saham tahun ini. Kalau kita bicara prospek, maka sektor keuangan atau finance ini merupakan sektor yag paling prospek di 2018. Sektor keuangan itu yang paling banyak adalah saham perbankan. Saham-sahamnya banyak mengalami kenaikan di 2017 dan terus berlangsung di 2018," kata Fanny, Senin (8/1).
Lebih lanjut Fanny menjelaskan, selain sektor keuangan, sektor industri dasar juga masih berpotensi untuk terus mengalami peningkatan pada tahun ini. Di antaranya adalah produk semen dan pakan ternak.
Sektor lainnya yang bergerak naik adalah consumer goods, misalnya makanan dan minuman serta obat-obatan. "Sektor pertambangan atau mining juga mulai naik setelah turun sejak 2012 lalu. Ini karena naiknya harga tambang, batu bara dan timah serta nikel," ujar Fanny.
Fanny menjelaskan, meski demikian masih ada sektor yang belum menjanjikan pada tahun ini untuk dijadikan investasi. Yakni sektor properti dan juga sektor aneka industri. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar