 |
| Fajar SAKA Ketua Bawaslu Jateng |
Semarang-Meski tahapan kampanye belum dimulai, namun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah sudah melakukan sejumlah antisipasi pencegahan terhadap sejumlah potensi pelanggaran. Salah satunya pelanggaran yang terjadi di media sosial (medsos).
Ketua Bawaslu Fajar SAKA mengatakan untuk pengawasan di medsos, pihaknya menggandeng Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng. Namun demikian, yang diutamakan tetap jajaran Bawaslu dan Panwaslu di masing-masing kabupaten/kota di provinsi ini.
Menurutnya, seluruh personel pengawas diminta aktif dan tidak gaptek terhadap perkembangan teknologi, khususnya medsos. Karena, pelanggaran terkadang dilakukan sejumlah pihak dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Namun demikian, jelas Fajar, peran dari akademisi terutama mahasiswa yang aktif berselancar di dunia maya juga dibutuhkan. Sebab, para pemuda itu kebanyakan setiap harinya selalu bersentuhan dengan medsos.
"Pemilih di dunia maya sudah punya sikap yang jelas, ini berita hoax, ini berita fitnah dan black campaign kemudian memutuskan tidak akan meneruskan informasi tersebut. Ini memudahkan kerja para pengawas. Dengan melibatkan semakin banyak orang dalam kegiatan pengawasan, harapan kita pencegahan menjadi hal yang utama. Sehingga, Pemilu di Jateng tidak hanya becik tur nyenengke tapi juga bermartabat," kata Fajar.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan, perhatian lainnya yang tidak boleh lepas dan lengah dari perhatian jajaran pengawas pilkada adalah black campaign dan politik uang. Kedua kasus itu biasanya ramai di masa-masa kampanye ataupun di masa hari tenang.
Dirinya berharap, setelah pelaksanaan Pilkada di Jateng usai maka tidak ada lagi pertarungan di medsos dan merembet di dunia nyata. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar