Kapal Rumah Sakit Apung milik dr Lie Dharmawan yang sudah melayani warga di daerah terpencil. |
Semarang-Mungkin yang biasa terdengar adalah kapal rumah sakit milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). Bagaimana bila rumah sakit apung dimiliki perorangan, dan merupakan rumah sakit apung (RSA) pertama di Indonesia.
Ditemui di RS Telogorejo Semarang, Sabtu (9/12) sang pencetus sekaligus pemilik RSA dr Lie Agustinus Dharmawan menceritakan, bahwa kali pertama berlayar pada 16 Maret 2013 lalu.
RSA yang dibangun bersama yayasannya bernama dokctorSHARE itu, memfokuskan pada pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terpencil serta belum bisa dijangkau pelayanan kesehatan formal pemerintah.
Menurutnya, RSA memberikan pelayanan secara cuma-cuma ke berbagai wilayah di Indonesia. Inspirasi membuat RSA bermula dari Pulau kei Kecil, dan ada panggilan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada orang-orang miskin ke seluruh penjuru negeri.
"Sekarang saya sudah punya tiga kapal dan pesawat perintis untuk terbang ke daerah-daerah yang tidak bisa dijangkau dengan kapal. Misalnya ke puncak gunung di wilayah Papua dan Kalimantan, kami capai dengan pesawat perintis," kata dr Lie sebelum mengawali diskusi dalam acara "Anak Bangsa Membangun Indonesia".
Lebih lanjut dokter Lie menyatakan, dengan kapal yang sudah dimodifikasi menjadi dua tingkat dan ruang operasi ditempatkan di lambung kapal, dirinya telah mengarungi lautan Indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampi Rote.
"Saat in saya dibantu 350 orang tenaga medis dan juga juru kapal," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar