Sejumlah warga memadati operasi pasar elpiji tiga kilogram yang di- gelar Pertamina untuk mengatasi kelangkaan. |
Semarang-Sampai dengan saat ini, jumlah permintaan elpiji bersubsidi di masyarakat masih dalam kondisi normal.
Pada saat perayaan hari Natal juga tidak terjadi lonjakan permintaan, terhadap tabung gas melon tersebut.
General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Yanuar Budi Hartanto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tambahan untuk elpiji ukuran tiga kilogram, sebanyak 10 persen di wilayah Jawa Tengah-DIY.
Penambahan tersebut lebih dari konsumsi rerata per bulan di Jateng-DIY yang mencapai 74.595 Metrik Ton (MT) atau setara dengan 24.986.296 tabung. Saat menjelang akhir tahun, jumlahnya bertambah menjadi 27.484.926 tabung atau setara dengan 82.455 MT.
Yanuar menjelaskan, untuk memastikan kebutuhan elpiji bersubsidi di masyarakat terpenuhi, pihaknya menyiagakan stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) dan agen serta pangkalan selama masa Natal dan liburan akhir tahun. Sehingga, masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan elpiji ukuran tiga kilogram tersebut.
"Untuk elpiji diperkirakan akan ada peningkatan kurang lebih 10 persen. Kita sudah siapkan SPBE, agen maupun pangkalan siaga. Mereka akan buka selama masa satgas walaupun itu hari libur. Bahkan, SPBU kita siapkan jadi pangkalan untuk melayani masyarakat akan elpiji," kata Yanuar.
Lebih lanjut Yanuar menjelaskan, masyarakat bisa mendapatkan elpiji bersubsidi dengan harga HET sebesar Rp15.500 per tabung di SPBU atau pangkalan elpiji terdekat. Selain itu, juga diarahkan pengisian logbook yang disertakan dengan kartu identitas. Sehingga, bisa diketahui konsumsi elpiji bersubsidi di wilayah tersebut. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar