Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Kasus difteri di Jawa Tengah merenggut nyawa seorang warga di Kabupaten Kendal, saat dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang. Pasien yang baru berumur empat tahun itu, saat dirujuk ke RSUP dr Kariadi dalam kondisi sudah komplikasi. Yakni sesak nafas berat, pembesaran kelenjar dan diduga komplikasi jantung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kasus difteri di provinsi ini, memang tidak sebanyak di wilayah lainnya. Sehingga, pemerintah pusat tidak memasukkan wilayah Jawa Tengah sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB).
Namun demikian, jelas Ganjar, meskipun ada satu pasien difteri tetap dikategorikan KLB. Karena, penyakit difteri masuk klasifikasi langka di Indonesia.
Oleh karenanya, dibutuhkan kesadaran dan kewaspadaan dari masyarakat terhadaap penyakit difteri yang mulai merebak di Tanah Air belakangan ini. Bahkan, pemkab/pemkot diminta mendata warganya, agar kasus difteri tidak muncul lagi di Jawa Tengah.
Mudah-mudahan tidak nambah lagi (pasien difteri). Di Jateng ada dua yang sudah sembuh, dan ada dua lagi yang dirawat. Tapi, satu kasus difteri saja itu sudah KLB," kata Ganjar.
Lebih lanjut politikus PDIP itu menjelaskan, tidak hanya Dinas Kesehatan yang bekerja dan turun mengantisipasi merebaknya penyakit yang disebabkan bakteri "corynebacter diptheriae" tersebut. Para kader PKK dan aktivis kesehatan juga diminta ikut bergerak, untuk mengantisipasi kasus difteri di wilayahnya.
Diketahui, hingga awal Desember 2017 terdapat 116 kasus difteri dengan jumlah kematian mencapai 13 orang di seluruh Indonesia. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar